ATONIA UTERI
KONSEP
TEORI
· Atony / Atonia adalah tidak adanya ketegangan
otot ( Ahmad A.K muda kamus kedokteran,1994 )
· Atonia Uterin adlah suatu keadaan dimana uterus
tidak berkontraksi setelah anak lahir ( Sarwono,2002 )
· Pendarahan post partum adalah pendarahan lebih
dari 500 – 600 ml dalam masa 24 jam setelah anak lahir ( Moctar Rustam,1998 )
·
Pendarahan post partum adalah pendarahan yang
terjadi 24 jam setelah persalinan berlangsung ( Gede Manuaba ,1998 )
Menurut waktu terjadinya dibagi
atas 2 bagian :
a)
Pendarahan post partum primer yang terjadi sebelum 24
jam setelah anak lahir .
b)
Pendarahan post partum sekunder yang terjadi setelah 24
jam biasanya antara hari ke 5 – 15 hari post partum.
Atonia uteri adalah suatu keadaan dimana uterus
tidak berkontraksi setelah anak lahir ( Sarwono 2002 )
II. PENYEBAB
Beberapa factor predisposisi yang berhubungan dengan resiko
pendarahan pasca persalinan karena atonia uteri ,diantaranya adalah :
1.
Keadaan ibu yang jelek ,misalnya anemia,malnutrisi,KP
kronis,shock ,dll
2.
Grande multipara
3.
Jarak persalinan yang terlalu pendek
4.
Partus lama
5. Kelainan miometrium : mioma uteri,kelainan
uterus.
6.
Partus precipitatus
7. Pemakaian anesthesi yang dalam / terlalu
lama
8.
APB : placenta
previa atau solutio placenta
9. Gangguan mekanis : sisa placenta, bekuan
darah
10. Kandung
seni penuh
11. Kerenggangan
( over distension ) dari rahim misalnya gemelli,hydramnion anak besar.
12. Infeksi
intrapartum
13. Induksi
persalinan dengan oksitosin
14. Pemakaian MG SO4 pada eklampsia / Pre eklampsia
III. GAMBARAN
KLINIK
HPP tidak terjadi mendadak
Ø Pendarahan tersebut terjadi terus menerus
sebelum pendarahan tersebut dapat teratasi
Ø
Pendaarahan melebihi 20 % dari seluruh volume darah sehingga timbul
gejala pendarahan yang jelas
·
Perasaan lemah
·
Mengantuk / menguap
·
Pandangan kabur
·
Pada pemeriksaan :
Tekanan darah menurun ,nadi meningkat,nafas
cepat dan dangkal
·
Penderita tampak anemis
·
Kesadaran hilang sampai meninggal
DIAGNOSA HPP karena Atonia Uteri :
1.
Pendarahan Pervaginam berjumlah lebih dari 500 cc
2.
Uterus dalam keadaan tidak mempunyai tonus atau
kontraksi dapat berkontraksi lemah dan hanya sebentar.
3. Pada pemeriksaan inspekulo tidak ada
robekan placenta lengkap
4. Lama kelamaan akan timbul gejala
pendarahan umum seperti anemia shock.
V. PENANGANAN
1.
Upaya pencegahan
·
Meningkatkan gerakan KB
· Konsultasi
rujukan kehamilan dengan factor predisposisi yang ada pada saat hamil seperti
Anemia,everdistansion uterus dsb
·
Peningkatan
pelatihan Nakes dengan APN terutama manegemen aktif kala III
2.
Penatalaksanaan atoni uteri
1.
Pemijatan fundus uteri segera setelah lahirnya placenta
( maksimal 15 detik )
2.
Bersihkan bekuan daraah dan atau selaput ketuban dari
vagina dan saluran serviks
3. Pastikan kandung kemih kosong ,jika penuh
lakukan keteterisasi dengan tekhnik aseptic
6. Keluarkan tangan perlahan ,suntikan
ergometrium 0,2 mg IM ( kecuali pada hipertensi )
7. Pasang infuse dengan jarum ukuran 16 atau
18 berikan 500 ml ringer laktat + 20 unit oksitosin habiskan 500ml pertama
secepat mungkin
8.
Ulangi kompresi bimanual internal
9.
Rujuk segera
10. dampingi ibu ketempat rujukan ,teruskan
KBI
11. Lanjutkan infus RL + 20 unit oksitosin
dalam 500 ml larutan dengan laju 500 ml / jam hingga tiba ditempat rujukan atau
hingga menghabiskan 1,5 liter infus Kemudian berikan 125 ml / jam jika tidak
tersedia cairan yang cukup ,berikan 500 ml kedua dengan berlahan dan berikan
minum untuk rehidrasi
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba Ida bagus Gede Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana
untuk pendidikan Bidan ,penerbit Buku Kedokteran EGC,1998
Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Ilmu Kebidanan Jakarta 2002
Mochtar Rustam Sinopsis Obstetri Jilid 1 ,EGC,1998
Ahmad
A.K Muda Kamus lengkap Kedokteran ,1994
Asuhan Persalinan Normal,2002