Sabtu, 30 Juni 2012

SCRENING EPIDEMIOLOGI


SCRENING EPIDEMIOLOGI
SCREENING

Screening atau penyaringan kasus adalah cara untuk mengidentifikasi penyakit yang belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat dengan cepat memisahkan antara orang yang mungkin menderita penyakit dengan orang yang mungkin tidak menderita.

TUJUAN SCREENING :
  1. Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dengan gejala tidak khas terhadap orang- orang yang tampak sehat, tetapi mungkin menderita penyakit, yaitu orang yang mempunyai resiko tinggi terkena penyakit (Population at risk).
  2. Dengan ditemukan penderita tanpa gejala dapat dilakukan pengobatan secara tuntas sehingga tidak membahayakan dirinya atau lingkungan dan tidak menjadi sumber penularan penyakit.

Proses uji tapis terdiri dari dua tahap :
  1. Melakukan pemeriksaan terhadap kelompok  penduduk yang dianggap mempunyai resiko tinggi menderita penyakit dan bila hasil test negatif maka dianggap orang tersebut tidak menderita penyakit.
Bila hasil test positif maka dilakukan test/pemeriksaan diagnostik. TEST SKRENING DAPAT DILAKUKAN
Dengan menggunakan :
  1. Pertanyaan / kuisioner
  2. pemeriksaan fisik
  3. pemeriksaan laboratorium
  4. X Ray termasuk diagnostik imaging
Perbadaan Skrening dan Diagnostik
  1. Test skrening memerlukan penelitian,folow-up yang cepat dan pengobatan yang tepat pula .
  2. Diagnosa menyangkut konfirmasi ada/tidaknya suatu penyakit pada individu yang dicurigai pada at risk menderita suatu penyakit

JENIS PENYAKIT YG TEPAT UTK SKRENING
         Merupakan penyakit yg serius
         Pengobatan sebelum gejala muncul hrs lebih untung dibandingkan setelah gejala muncul
         Prevalensi penyakit preklinik hrs tinggi pd populasi yg diskrening
SASARAN
Sasaran penyaringan adalah penyakit kronis seperti :
  • Infeksi Bakteri (Lepra, TBC dll.)
  • Infeksi Virus (Hepatitis)
  • Penyakit Non-Infeksi : (Hipertensi, Diabetes mellitus, Jantung Koroner, Ca Serviks, Ca Prostat, Glaukoma)
  • HIV-AIDS
Pemeriksaan tersebut harus dapat dilakukan :
  1. Dengan cepat dapat memilah sasaran untuk pemeriksaan lebih lanjut.
  2. Tidak mahal
  3. Mudah dilakukan oleh petugas kesehatan
  4. Tidak membahayakan yang diperiksa maupun yang memeriksa.
Pertimbangan dilakukannya  SKRENING :
         Peny hrs merupakan masalah kesmas yg penting
         Hrs ada pengobatan yg efektif
         Tersedia fasilitas pengobatan dan diagnosis
         Diketahui stadium prepatogenesis dan patogenesis
         Test hrs cocok hanya mengakibatkan sedikit ketidaknyamanan, dpt diterima oleh masyarakat
         Telah dimengerti perjalanan alamiah penyakit
         Hrs ada policy yg jelas
         Biaya hrs seimbang,biaya skrening hrs sesuai dgn hilangnya konsekuensi kesehatan
         Penemuan hrs terus – menerus

Jenis- jenis skrening    :

1.      Opportunistik skrening
adalah penjaringan yang dilakukan pada px yang datang untuk memeriksakan kesehatannya
2.      mass skrening
adalah skrening yang dilakukan secara masal (melibatkan populasi secara keseluruhan)
3.      Selectiv skrening
adalah skrening yang dilakukan pada kelompok tertentu
4.      Singgle Disease Skrening
adalah skrening yang dilakukan pada  satu jenis penyakit saja


5.      Multiphasic skrening
adalah Skrening yang dilakukan dengan menggunakan berbagai metode tertentu
6.      Chase finding screning
adalah Skrening yang dilakukan karena  penemuan kasus baru
7.      Penyaringan yang ditargetkan
Penyaringan yang dilakukan pada kelompok-kelompok yang terkena paparan yang spesifik.




Sifat Penyakit
*      Serius
*      Prevalensi tinggi pada tahap pra klinik
*      Periode yang panjang diantara tanda-tanda pertama sampai timbulnya penyakit


Uji Diagnostik
1)      Sensitif dan spesifik
2)      Sederhana dan murah
3)      Aman dan dapat diterima
4)      Reliable
5)      Fasilitas adekuat

Diagnosis dan Pengobatan
o   Efektif dan dapat diterima
o   Pengobatan yang aman telah tersedia.

Uji Tapis Dapat Dilakukan :
  • Dilapangan : uji tapis TBC
  • RSU : Pap smear
  • RSK : Uji tapis glaukoma di RS Mata
  • YAN KHU : RS Jantung,RS Kanker

ASPEK dalam SKRENING TEST

         Validitas
         Reabilitas
         Yield
KET
v  Validitas Merupakan test awal baik untuk memberikan indikasi individu mana yang benar sakit dan mana yang tidak sakit.
v  2 komponen validitas adalah :
:
    • Sensitifitas
    • Spesifitas



Sensitifitas
Adalah Proporsi dari orang-orang yang benar-benar sakit yang ada didalam populasi yang disaring,yang di identifikasi dengan menggunakan uji penyaringan sebagai penderita sakit.
Sensitivitas = a/a+c


Spesifisitas
Adalah Proporsi dari orang-orang yang benar sehat,yang juga di identifikasi dengan menggunakan uji penyaringan sebagai individu sehat.
Spesivisitas = d/b+d


POSITIVE PREDICTIVE VALUE (PPV)
Persentase pasien yang menderita sakit dengan hasil test Positive.
PPV = a/a+b

NEGATIVE PREDICTIVE VALUE (NPV)
Persentase pasien yang tidak menderita sakit dengan hasil test negative.
NPV = d/c+d
v  Reliabelitas :
Bila test yang dilakukan berulang-ulang menunjukkan hasil yang konsisten.

v  Yield : merupakan jumlah penyakit yang terdiagnosis dan diobati sebagai hasil dari ujian tapis.