Rabu, 27 Juni 2012

Persalinan Serotinus


Persalinan lewat bulan (serotinus)

A.Definisi
 standar untuk kehamilan lewat bulan adalah 294 hari setelah hari pertama menstruasi terakhir, atau 280 hari setelah ovulasi. Istilah lewat bulan ( postdate) digunakan karena tidak menyatakan secara langsung pemahaman mengenai lama kehamilan dan maturitas janin. ( Varney Helen,2007)
Keakuratan dalam memperkirakan usia kehamilan meningkat pesat sejak adanya USG yang makin banyak digunakan. Kisaran optimum variasi lama gestasi pada manusia belum diketahui hingga kini, Dan menggunakan penetapan dua minggu melewati taksiran persalinan (TP) .

 B . Etiologi
Etiologinya masih belum pasti.
1.      Faktor yang dikemukakan adalah hormonal yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang ( Mochtar, Rustam, 1999).
2.       Diduga adanya kadar kortisol yang rendah pada darah janin. Selain itu, kurangnya air ketuban dan insufisiensi plasenta juga diduga berhubungan dengan kehamilan lewat waktu.
3.      Laursen dkk (2004) : menyatakan bahwa faktor genetik ibu mempengaruhi terjadinya kehamilan postterm.
Faktor predisposisi terjadinya kehamilan postterm :
1.      Anensepali,
2.      Hipoplasia adrenal,
3.      Defisiensi plasental sulfatase.
Pada keadaan diatas, tidak terdapat kadar estrogen tinggi seperti pada kehamilan normal.
4.      Vaisanen-Tommiska dkk (2004) : berkurangnya pelepasan 'cervical nitric oxide' menyebabkan terjadinya kehamilan postterm
5.      Siklus haid yang tidak diketahui pasti.hal tersebut dapat menyebabkan kehamilan lewat waktu karena:
1)      Kesalahan dalam penanggalan, merupakan penyebab yang paling sering.
2)      Menstruasi terakhir tidak diketahui.
6.      pemeriksaan kehamilan yang terlambat atau tidak adekuat (cukup),
C. Prognosis
• Terhadap Ibu
Persalinan postmatur dapat menyebabkan distosis karena (a) aksi uterus tidak terkoordinir (b). Janin besar (c) Moulding kepala kurang. Maka akan sering dijumpai : partus lama, kesalahan letak, inersia uteri, distosia bahu dan perdarahan postpartum. Hal ini akan menaikan angka mordibitas dan mortalitas.


• Terhadap janin

Fungsi plasenta memuncak pada usia kehamilan 38-42 minggu, kemudian menurun setelah 42 minggu, dan risiko terjadi kematian perinatal pada bayi postmatur cukup tinggi : 30% prepartum, 55% intrapartum, 15% postpartum
Jumlah kematian janin/ bayi pada kehamilan 43 minggu tiga kali lebih besar dri kehamilan 40 minggu karena postmaturitas akan menambah bahaya pada janin.
Pengaruh postmaturitas pada janin bervariasi:

a)      berat badan janin dapat bertambah besar, tetap dan ada yang berkurang, sesudah kehamilan 42 minggu.
b)      IUGR
c)       terjadi kematian janin dalam kandungan.

D . Pemeriksaan Penunjang

1. Bila HPHT dicatat dan diketahui wanita hamil, diagnosis tidak sukar.
2. Kesulitan mendiagnosis bila wanita tidak ingat HPHTnya.
Hanya dengan pemeriksaan antenatal yang teratur diikuti dengan tinggi dan naiknya fundus uteri dapat membantu penegakan diagnosis.
3.USG : ukuran diameter biparietal, gerakan janin dan jumlah air ketuban.
4. Pemeriksaan sitologik air ketuban:
 air ketuban diambil dengan amniosenteris baik transvaginal maupun transabdominal, kulitb ketuban akan bercmapur lemak dari sel sel kulit yang dilepas janin setelah kehamilan mencapai lebih dari 36 minggu. Air ketuban yang diperoleh dipulas dengan sulfat biru Nil, maka sel – sel yang mengandung lemak akan berwarna jingga.
- Melebihi 10% = kehamilan diatas 36 minggu
- Melebihi 50% = kehamilan diatas 39 minggu
5.Amnioskopi, melihat derajat kekeruhan air ketuban, menurt warnanya
    karena dikeruhi mekonium.
6. Kardiotografi, mengawasi dan membaca denyut jantung janin,
   karena insufiensi plasenta
7. Uji oksitosin ( stress test), yaitu dengan infus tetes oksitosin dan diawasi
   reaksi janin terhadap kontraksi uterus. Jika ternyata reaksi janin kurang
   baik, hal ini mungkin janin akan berbahaya dalam kandungan.
9. Pemeriksaan kadar estriol dalam urin
10. Pemeriksaan pH darah kepala janin
11. Pemeriksaan sitologi vagina

E .
Penatalaksanaan
Prinsip dari tata laksana kehamilan lewat waktu ialah merencanakan
pengakhiran kehamilan. Cara pengakhiran kehamilan tergantung dari hasil
pemeriksaan kesejahteraan janin dan penilaian skor pelvik (pelvic score=PS).

Ada beberapa cara untuk pengakhiran kehamilan, antara lain:
1. Induksi dengan oksitosin.
2. Bedah seksio sesaria.
Dalam mengakhiri kehamilan dengan induksi oksitosin, pasien harus
memenuhi beberapa syarat, antara lain :
1.      kehamilan aterm,
2.      ada kemunduran his,
3.      ukuran panggul normal, tidak ada disproporsi sefalopelvik,
4.       janin presentasi kepala, dan dalam kondisi baik.
Penentuan keadaan janin dapat dilakukan:
a)      Tes tanpa tekanan (non stress test). Bila memperoleh hasil non reaktif maka dilanjutkan dengan tes tekanan oksitosin. Bila diperoleh hasil reaktif maka nilai spesifisitas 98,8% menunjukkan kemungkinan besar janin baik. Bila ditemukan hasil tes tekanan yang positif, meskipun sensitifitas relatif rendah tetapi telah dibuktikan berhubungan dengan keadaan postmatur.
b)      Gerakan janin. Gerakan janin dapat ditentukan secara subjektif (normal rata-rata 7 kali/ 20 menit) atau secara objektif dengan tokografi (normal rata-rata 10 kali/ 20 menit), dapat juga ditentukan dengan USG. Penilaian banyaknya air ketuban secara kualitatif dengan USG (normal >1 cm/ bidang) memberikan gambaran banyaknya air ketuban, bila ternyata oligohidramnion maka kemungkinan telah terjadi kehamilan lewat waktu.
c)      Amnioskopi. Bila ditemukan air ketuban yang banyak dan jernih mungkin keadaan janin masih baik. Sebaliknya air ketuban sedikit dan mengandung mekonium akan mengalami resiko 33% asfiksia.

5.      serviks sudah matang (porsio teraba lunak, mulai mendatar, dan mulai
membuka).
6.      pengukuran pelvik harus dilakukan sebelumnya.
7.      Induksi persalinan dilakukan dengan oksitosin 5 IU dalam infus Dextrose
5%. . Tetesan infus dimulai dengan 8 tetes/menit, lalu dinaikkan tiap 30 menit sebanyak 4 tetes/menit hingga timbul his yang adekuat. Selama pemberian infus,kesejahteraan janin tetap diperhatikan karena dikhawatirkan dapat timbul gawat janin. Setelah timbul his adekuat, tetesan infus dipertahankan hingga persalinan.
Namun, jika infus pertama habis dan his adekuat belum muncul, dapat diberikan infus drip oksitosin 5 IU ulangan. Jika his adekuat yang diharapkan tidak muncul,dapat dipertimbangkan terminasi dengan seksio sesaria.
F. Diagnosis bayi postmatur pascapersalinan
Diagnosis bayi postmatur pasca persalinan, dengan memperhatikan tanda-tanda postmaturitas yang dapat dibagi dalam 3 stadium :
1. stadium I : kulit tampak kering, rapuh dan mudah mengelupas (maserasi), verniks kaseosa sangat sedikit sampai tidak ada.
2. stadium II : keadaan kulit seperti stadium I disertai dengan pewarnaan kulit yang kehijauan oleh mekoneum yang bercampur air ketuban.
3. stadium III : terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku dan kulit janin serta pada jaringan tali pusat.
 G. Komplikasi
Kemungkinan komplikasi pada bayi postmatur hipoksia ;
-hipovolemia
- asidosis
-sindrom gawat napas
-hipoglikemia
-hipofungsi adrenal.
Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan
yang teratur, minimal 4 kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester pertama
(sebelum 12 minggu), 1 kali pada trimester ke dua (antara 13 minggu sampai 28
minggu) dan 2 kali trimester ketiga (di atas 28 minggu). Bila keadaan
memungkinkan, pemeriksaan kehamilan dilakukan 1 bulan sekali sampai usia 7
bulan, 2 minggu sekali pada kehamilan 7 – 8 bulan dan seminggu sekali pada
bulan terakhi

 


DAFTAR PUSTAKA
1.      Cunningham, Gary, dkk.2006. Obstetri William ed.21. Jakarta.EGC
2.      Mochtar, Rustam.1998, Sinopsis Obstetri. Jakarta.EGC
3.      Prawiroharjo, Sarwono.2003. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
4.      Varney, Helen Dkk.2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan ed.4 vo1. Jakarta.EGC
5.      Manuaba, Ida Bagus Gede. 1999, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta. Arcan
7.      http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/pretermtb1.jpg&imgrefurl=http://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/cklobpt5.html&usg=__Ko9GbzuULA5fo-kVIE23Um12_iE=&h=145&w=319&sz=19&hl=id&start=61&um=1&tbnid=gHLh7ke0BREiOM:&tbnh=54&tbnw=118&prev=/images%3Fq%3DPATOFISIOLOGI%2BPERSALINAN%2BPOST%2BTERM%26ndsp%3D18%26hl%3Did%26sa%3DN%26start%3D54%26um%3D1

 





ASUHAN KEBIDANAN TEORI
IBU G 1P00000 HAMIL>42 Minggu  I/T/H
Dengan Serotinus

Tanggal           :
Tempat            :
Pengkaji          :

I. PENGKAJIAN
   A. DATA SUBYEKTIF
        1. BIODATA
            Nama               :agar tidak terjadi kekeliruan nama
            Umur               :> 35 th
            Agama             : mempermudah dalam pemberian dukungan psikososial
            Suku                : mempermudah KIE
Pendidikan      : mengetahui tingkat pendidikan
            Pekerjaan         : mengetahui status ekonomi
            Alamat                        : mempermudah kunjungan ulang

Biodata suami (sama dengan ibu) : untuk mendukung dalam pemberian asuhan pada ibu secara keseluruhan.

        2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil > 10 bulan, anak ke... dengan keluhan pembesaran perut semakin kecil, gerakan anak berkurang ,tidak ada tanda-tanda mau bersalin.ibu cemas akan kehamilannya.

        3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak/ sedang menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis, HIV dll) penyakit keturunan (DM dll) penyakit sitemik (jantung dll)



        4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah/pernah menderita penyakit menular (TBC, hepatitis dll) penyakit keturunan ( DM dll), penyakit sistemik (jantung dll)
        5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga baik ibu maupun suami tidak ada /ada yang sedang menderita penyakit menular, penyakit keturunan, penyakit sistemik serta riwayat kehamilan lewat bulan

       6. Riwayat Menstruasi
            Menarche        :                                   fluor albus       :
            Siklus              :tidak teratur               Disminorhoe    :
            Lama               :                                   HPHT              :diketahui/tidak           Jumlah             :                                   HPL                :  Tp>3minggu

       7. Riwayat Pernikahan
            Umur  waktu menikah            : >35 th
            Lama                           :
            Nikah ke                      :
Status pernikahan        :
       8. Riwayat Obstetri
Kehamilan
Persalinan
Bayi
Nifas
Hml
ke
UK
Komp
jenis
penol
tempat
komp
sex
Bb/tb
h/m
t/g
umur
lac
KB
komp
Hamil ini






















9. Riwayat Kehamilan Sekarang
            Mulai periksa   : UK....
            Tempat            :...........Pemeriksa......


No
UK
   keluhan                      i
frek
Obat yg diterima
HE
1
3-9 bl


>9 bl
Tri I,II,III                    


Gerak janin
 berkurang
1-4 x
Fe, kalk, vit c
     Imunisasi
Gisi, hyegen dll



      11. Riwayat KB : -

      12. Pola Kegiatan Sehari-hari
Pola
Sebelum hamil
Selama hamil
1. Nutrisi
    - Makan
    - Minum
2. Eliminasi
    -BAK
    -BAB
3. Istirahat
    - Siang
    - Malam
4.Personal hyegen
    - Mandi
    -Gosok gigi
    -Cuci rambut
    - Potong kuku
5. Aktifitas

dbn



dbn




dbn



dbn







dbn
dbn




sering kencing

normal -konstipasi

dbn



dbn







dbn

      13. Kebiasan yang mengganggu kesehatan
            (merokok, minum-minumam keras, obat-obatan terlarang dll)


      14. Riwayat Psikososiospiritual
            Ibu,suami dan keluarga cemas karena kehamilannya tak kunjung lahir
            Status ekonomi :
            Pengambil keputusan dalam keluarga :,termasuksosek yang mana

B. DATA OBYEKTIF
    1. Pemeriksaan umum
        Keadaan umum   : baik
        Kesadaran           : composmentis
        TTV                     : Tensi :normal, tidak boleh >140/90 mmhg
                                       Nadi             : dbn (60-100x/mnt)
                                       Suhu : dbn (36,5° - 37,5°)
                                       RR    : dbn (16-20x/mnt)
        BB                       : dbn
        TB                       : dbn
        Lila                      : dbn

    2. Pemeriksaan Fisik
        Kepala                 : dbn
        Mata                    : dbn
        Muka                   : dbn
        Mulut                  : dbn
        Leher                   : dbn
        Dada                   : dbn
       Abdomen             : pembesaran perut mengecil
LI                    : TFU lebih kecil dari tfu bulan sebelumnya, fundus uteri teraba tidak bundar ,kurang melenting (bokong)
LII                  :  Teraba tahanan keras disamping kanan/kiri ibu (puka/puki)
LIII               :  teraba bulat ,keras melenting (kepala) sudah masuk PAP
LIV               : Kepala sebagaian besar masuk PAP (divergen)
Perlimaan        : 3/5 bagian kepala masuk PAP
DJJ                :normal (120-160x/mnt) sampai tidak normal <120 x/mnt ->160 x/mnt,tidak teratur
  Genetalia             : v/v  : dbn, bloodslym –
  Ekstremitas         : dbn

VT                   : ou/ov dbn (tenang), portio kaku, eff  0%, tidak ada pembukaan Ø,panjang servik 3 cm,posisi servik tengah,penurunan kepala H2
  3. Pemeriksaan penunjang
USG    : UK >42 minggu,kedudukan janin presentasi kepala,inplantasi plasenta dibagian fundus,DJJ normal (120-160 x/mnt) Air ketuban berkurang.,gerakan janin berkurang

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH
    DX  : Ibu G....P....Hamil >42 mgg, I/T/H Serotinus
   DS    : Ibu mengatakan hamil > 10 bulan, anak ke... dengan keluhan pembesaran perut semakin kecil, gerakan anak berkurang ,tidak ada tanda-tanda mau bersalin.ibu cemas akan kehamilannya.
            HPHT              :diketahui/tidak           HPL:  Tp>3minggu
             DO     : pembesaran perut mengecil
LI                    : TFU lebih kecil dari tfu bulan sebelumnya, fundus uteri teraba tidak bundar ,kurang melenting (bokong)
LII                  :  Teraba tahanan keras disamping kanan/kiri ibu (puka/puki)
LIII               :  teraba bulat ,keras melenting (kepala) sudah masuk PAP
LIV               : Kepala sebagaian besar masuk PAP (divergen)
Perlimaan        : 3/5 bagian kepala masuk PAP
DJJ                :normal (120-160x/mnt) sampai tidak normal <120 x/mnt ->160 x/mnt,tidak teratur
VT       : ou/ov dbn (tenang), portio kaku, eff  0%, tidak ada pembukaan Ø,panjang servik 3 cm,posisi servik tengah,penurunan kepala H2
. Pemeriksaan penunjang
USG    : UK >42 minggu,kedudukan janin presentasi kepala,inplantasi plasenta dibagian fundus,DJJ normal (120-160 x/mnt) Air ketuban berkurang.,gerakan janin berkurang
           
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
*      partus lama,
*       kesalahan letak,
*      inersia uteri,
*      distosia bahu
*       perdarahan postpartum.
*      IUGR
*      IUFD

IV.IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
            Rujuk ke RS

V. INTERVENSI / IMPLEMENTASI
     1. Beritahu ibu dan keluarga tentang kehamilannya dan keadaan janinnya
         R/ Ibu lebih mengerti dan kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan
     2. Beri infom concent
         R/ persetujuan akan rujukan yang dilakukan
     3. Observasi DJJ janin
         R/ deteksi dini kesejahteraan janin
     4. Rujuk dengan BAKSOKU
R/ mendapat penanganan yang cepat dan tepat di pelayanan yang lebih tingg

VI. EVALUSI
       S   : Ibu dan keluarga mengatakan bersedia dirujuk
       O  : rujukan dengan baksoku
       A  : Ibu G...P... hamil > 42 mgg I/T/H dengan serotinus             
       P   : Pemantauan ibu dan bayi setelah pulang dari RS
            -Perawatan ibu nifas dan BBL Serotinus